Docker adalah platform open-source yang memungkinkan developer untuk membangun, mengirim, dan menjalankan aplikasi secara efisien dalam lingkungan container. Docker memanfaatkan teknologi containerization untuk mengemas aplikasi dan semua dependensinya menjadi sebuah package yang portable dan dapat dijalankan di berbagai lingkungan yang berbeda.
Docker container berjalan di atas sistem operasi host, dan setiap container memiliki akses ke sumber daya yang terisolasi dari host dan container lainnya. Hal ini memungkinkan developer untuk membangun aplikasi yang lebih fleksibel, portabel, dan mudah untuk dipindahkan dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya.
Docker terdiri dari beberapa komponen, yaitu Docker Engine, Docker CLI, dan Docker Hub. Docker Engine adalah core dari Docker, yaitu software yang bertanggung jawab untuk mengelola container dan menjalankan aplikasi di dalamnya. Docker CLI adalah command-line interface yang digunakan untuk mengelola Docker Engine, sementara Docker Hub adalah registry tempat developer dapat membagikan, menemukan, dan menggunakan image-container Docker yang telah dibuat.
Keuntungan dari menggunakan Docker antara lain:
Portabilitas: Docker memungkinkan developer untuk mengemas aplikasi dan dependensinya ke dalam container yang portable. Container tersebut dapat dijalankan pada berbagai lingkungan yang berbeda, tanpa perlu melakukan konfigurasi ulang.
Efisiensi: Dengan menggunakan teknologi containerization, Docker memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih efisien, mengurangi penggunaan ruang penyimpanan, dan meningkatkan kinerja aplikasi.
Isolasi: Setiap container Docker memiliki lingkungan yang terisolasi dari host dan container lainnya, sehingga meningkatkan keamanan dan mencegah terjadinya konflik antar aplikasi.
Skalabilitas: Docker memungkinkan developer untuk dengan mudah menambah atau mengurangi jumlah container yang dijalankan, sehingga memudahkan dalam melakukan scaling aplikasi.
Untuk menggunakan Docker, developer perlu melakukan beberapa tahapan, yaitu:
Membuat Dockerfile: Dockerfile adalah file yang digunakan untuk menginstruksikan Docker Engine tentang bagaimana cara membangun sebuah image-container.
Build image-container: Setelah Dockerfile dibuat, developer perlu melakukan build image-container menggunakan perintah "docker build".
Menjalankan container: Setelah image-container dibuat, developer dapat menjalankan container menggunakan perintah "docker run".
Mengelola container: Developer dapat mengelola container Docker menggunakan perintah-perintah seperti "docker start", "docker stop", dan "docker rm".
Docker merupakan teknologi yang sangat berguna dalam mengelola dan menjalankan aplikasi secara efisien dan portabel. Dalam mengimplementasikan Docker, developer perlu memahami konsep containerization dan mengikuti beberapa tahapan seperti pembuatan Dockerfile dan build image-container. Dalam penggunaannya, Docker dapat meningkatkan efisiensi, portabilitas, dan keamanan aplikasi, serta memudahkan dalam melakukan scaling aplikasi.